Wednesday, April 28, 2010

PEJABAT PERTAMINA BOHONGI RAKYAT ACEH

PEJABAT PERTAMINA BOHONGI RAKYAT ACEH.

Pemerintah ACEH kecam pernyataan Kepala Operasi Region I PERTAMINA, Agus Susyanto, terkait program konversi minyak tanah ke gas di ACEH.

Pemerintah ACEH sangat menyayangkan pernyataan PT.PERTAMINA (persero) / Kepala Operasi Region I PERTAMINA, Agus Susyanto, yang menyatakan pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas di ACEH tinggal menunggu keputusan gubernur dan menurutnya PERTAMINA sudah siap mendistribusikan 560.000 paket tabung elpiji pada awal juni 2010.

Pernyataan Kepala Operasi Region I PERTAMINA, Agus Susyanto, dengan tegas dibantah oleh T. Sofyan, kepala biro ekonomi sekretariat daerah ACEH yang menyatakan:
Pernyataan pihak PERTAMINA tempo hari bisa memuncukan masalah baru. Sebab, permintaan penundaan itu merupakan hasil rapat koordinasi pada 3 februari 2010. Jadi jangan membangun opini menegatifkan yang positif, dengan mengatakan sudah siap mendistribusikan tapi tertunda karena permintaan gubernur.
Hasil rapat merekomendasikan untuk menunda sementara distribusi paket perdana elpiji 3 kg karena banyak hal, satu diantaranya yang menjadi kendala utama adalah karena pihak PERTAMINA region i belum melakukan tugasnya untuk mempercepat pembangunan 5 SPPBE di ACEH yang sudah mendapat izin.

Pemerintah ACEH sudah menyurati PERTAMINA mengenai hal ini, dan meminta agar pelaksanaan pembangunan tersebut di evaluasi, tetapi itu juga belum ada jawaban sampai sekarang. Dan Pemerintah ACEH juga sudah menyurati PERTAMINA hal supaya pendataan lanjutan segera dilakukan, namun hingga kini belum ada jawaban.

Penyebab utama ditundanya pelaksanaan program konversi di ACEH sebenarnya terjadi karena keterbatasan infrastruktur yang menjadi tanggungjawab PT.PERTAMINA.
Yaitu keterbatasan infrastruktur SPPBE. Dari 7 yang direncanakan, tapi hanya 3 unit yang tersedia yaitu di ACEH Besar, ACEH Utara dan Kota Langsa. Dengan SPPBE yang hanya 3 unit, belum memungkinkan dilaksanakannya konversi minyak tanah ke gas di ACEH. Karena Hal ini bisa menjadi masalah serius dikemudian hari saat masyarakat sudah berpindah dari minyak tanah dan bergantung sepenuhnya pada elpiji.

Dan penyebab lainnya terjadinya penundaan adalah masalah pendataan calon penerima paket tabung elpiji 3 kg juga belum dilakukan menyeluruh oleh PT.Nusa Consultan yang ditunjuk oleh Departemen Energi Sumber Daya Mineral. Pendataan baru terlaksana di 9 Kabupaten / Kota yang berada di pesisir timur, itupun tidak semua daerah dipesisir timur ACEH didata, wilayah Bireun terlewati, sedangkan 14 Kabupaten / Kota yang berada di kawasan barat belum satupun didata. Hal ini tentu akan menimbukan kecemburuan antar wilayah dan menjadi masalah besar saat pendistribusiaan.

Menurut T.Sofyan, boleh saja Pertamina menyatakan sudah siap membagikan 560.000 paket tabung elpiji pada awal juni 2010, tapi pada kenyataannya tugas pertamina untuk mendorong percepatan kesiapan SPPBE sampai sekarang belum dilakukan.


========================================================

Dari Redaksi
Menurut hemat kami :

Masalah sebenarnya ada pada PERTAMINA bukan pada pemerintah ACEH seperti yang di ugkapkan Kepala Operasi Region I PERTAMINA, Agus Susyanto.

Pelaksanaan program konversi harus dilakukan seretak diseluruh ACEH, sebab jika dilakukan bertahap maka akan timbulnya penyeludupan dan kelangkaan minyak tanah bersubsidi, contoh pernah terjadi di Sumatera Utara.

Demi persatuan dan kesatuan serta kejayaan Indonesia Raya, maka Agus Susyanto tidak pantas mengemban tugas Pimpinan Operasi Region I PERTAMINA.
========================================================

SPPBE singkatan dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji

PEJABAT PERTAMINA BOHONGI RAKYAT ACEH Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Sentral Informasi Rakyat Aceh